23.51 | Posted in
Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul FENOMENA MESIN UANG OTOMATIS yang saya dapat dari websitenya : preaxz.com (http://preaxz.com/2009/05/fenomena-mesin-uang-otomatis/) Dan saat ini jika Anda ingin memulai bisnis online maka Anda akan mengenal sorang yang bernama Joko Susilo!. Siapakah dia? nah ikuti aja artikel berikut ini yang saya sadur tanpa basa basi dari websitenya : preaxz.com (http://preaxz.com/2009/03/review-benarkah-joko-susilo-penipu/). Mudah-mudahan yang punya artikel nggak marah...


Bagian Ke-1

Joko susilo dikatakan penipu oleh banyak pihak atas bisnis yang dijalankannya dalam formulabisnis.com. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri, semua reaksi ada karena ada aksi. Demi menciptakan atmosfir logis, maka hendaknya Anda membaca ini dengan pikiran terbuka, menjauhkan emosi, dan berusaha untuk berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Mari kita lihat dari bisnis dan proses yang dijalankannya.

Formula Bisnis yang ditawarkan

Formulabisnis.com pertama kali muncul pada sekitar tahun 2002, dimana, model bisnis afiliasi dan reseler secara online masih terbuka.

Formulabisnis.com dalam sales letter-nya menawarkan cara bagaimana menghasilkan Rp5.000.000,00 hanya dalam waktu 30 hari. Jaminan uang kembali 100% juga diberikan apabila cara yang ditempuh menemui kegagalan.

Apa yang sitawarkan dalam sales letter formulabisnis.com sebenarnya cukup jelas yaitu mengajak orang lain untuk menjadi afiliasi atau reseller. Cara yang dikatakan “Formula Bisnis” itu adalah wajar, bahkan dalam dunia bisnis offline sekalipun. Jadi, apakah Formula Bisnis bukan penipuan?

Apakah SCAM itu?

Definisi SCAM

Scam atau dalam istilah asing disebut juga dengan confidence trick adalah perbuatan memanipulasi orang lain yang dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan orang tersebut terhadap si pelaku untuk mendapatkan keuntungan.

Scam atau penipuan, biasanya dilakukan dengan memanfaatkan kekurangan manusia seperti ketidakmampuan, ketidaktahuan, ketidakpahaman dan lain-lain. Para korban penipuan scam bukanlah orang bodoh, meraka dijerumuskan oleh pelaku yang mengeksploitasi kekurangan dan keluguan mereka.

Para pelaku SCAM hampir selalu berdalih bahwa mereka telah menjelaskan dengan lengkap, meski sebenarnya banyak yang disembunyikan. Sebagai analogi, cara seperti ini juga biasa dilakukan oleh para oknum salesman kartu kredit yang menyembunyikan biaya yang harus ditanggung oleh pemegang kartu, besarnya bunga, penghitungan bunga, dan penghitungan denda.

Formula Bisnis dan SMUO

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, apa yang dapat kita pertimbangkan dalam Formula Bisnis dan SMUO-nya adalah sebagai berikut;

Banyak orang mencari artikel yang berhubungan dengan kata kunci bisnis internet, bisnis online, mencari uang di internet dan semacamnya. Dan pada akhirnya mereka menemukan Formula Bisnis. Mereka semua ada pada pola pemikiran yang sama, bagaimana mendapatkan penghasilan dari Internet.

Tentu saja, mereka akan diyakinkan dengan apa yang ditampilkan dalam website Formula Bisnis. Jelas, orang akan tergiur dengan adanya screenshot penghasilan, testimonial, foto-foto dan tulisan dengan intensitas yang kuat. Dari situ, indikasi scam sudah terasa. Alih-alih memberikan review terhadap apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pembaca sudah termanipulasi dengan pemikiran akan memperoleh penghasilan yang melimpah.



Bagian Ke-2

Bagimana saya mengatakan itu adalah SCAM? Banyak cara yang bisa digunakan untuk menganalisa apakah sesoerang melakukan penipuan atau tidak. Bagaimanapun cara yang dilakukan, kita hendaknya mengambil waktu lebih untuk memikirkan lebih lanjut tentang segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Salah satu kunci pertimbangannya adalah: “Apapun yang terlalu indah, kemungkinan besar adalah palsu“.

Fakta pada Formula Bisnis

Dalam hal ini, ada baiknya kita pertimbangkan fakta berikut:

  1. Joko Susilo memanfaatkan keinginan seseorang untuk mendapatkan penghasilan. Sebuah screenshot memang bisa menunjukkan nominal, namun tidak ada detil darimana penghasilan itu didapatkan. Testimonial yang diberikan tidak bersifat interaktif, sehingga manipulasi bisa saja dilakukan.
  2. Joko Susilo meminimalkan kemungkinan seseorang untuk melakukan konfirmasi dengan tidak memberikan media interaktif untuk memberikan komentar atau pesan, misalnya.
  3. Joko Susilo memaksa orang untuk berpikir pendek dengan menawarkan harga diskon hanya sampai dengan batas waktu tertentu seperti:

    24 Super Bonus akan hangus jika pemesanan anda melewati batas waktu hari Kamis, 05 Maret 2009.

    meski pada faktanya pada tanggal yang tertulis, tidak terjadi perubahan harga.

Hal lain yang bisa dipertimbangkan melalui logika kita.

Konversikan jumlah milyaran yang diakui sebagai penghasilan Joko Susilo ke jumlah orang yang membeli produknya. Kemudian perbandingan dengan jumlah orang yang menjalankan Formula Bisnis yang mengklaim bahwa mereka berhasil dalam menjalankan bisnisnya.

Dari perbandingan tersebut, apakah bisa disimpulkan bahwa cara yang digunakan dijamin berhasil?.


Bagaimana Joko Susilo mendapat hasil yang melimpah?

Senjata utama Formula Bisnis adalah sistem reseller, website sebagai sarana, dan e-book sebagai produknya. Sebagai penjual, tentunya kita harus berbusa-busa menjelaskan keunggulan produk kita dibanding produk lainnya. Pada dunia nyata, seorang salesman tentu akan menemukan perdebatan dengan calon konsumen yang kritis. Ini yang tidak mungkin ditemukan pada website Formula Bisnis sebelum Anda membeli produknya.

Alih2 menciptakan atmosfir bisnis yang baik sebagaimana dilakukan pada banyak website e-commerce pada umumnya, Joko Susilo menciptakan kondisi dimana seseorang yang mungkin saja terdesak secara ekonomi atau bernafsu untuk kaya secara cepat akan merasa yakin dan perlu membeli produknya. Dari situlah jutaan rupiah dia dapatkan.

Joko susilo bisa saja memberikan argumen bahwa dia jelas menawarkan sebuah e-book sebagai produk. Faktanya, Pada saat Formula Bisnis mulai ada, sudah terdapat indikasi penipuan dari janji yang ditawarkan. Seiring berjalannya waktu, indikasi scam disamarkan dengan berbagai make over pada website dan kalimat yang digunakan. Tapi apakah Anda yakin, semua pembeli e-book itu merasa mendapat apa yang diharapkan?

Jadi, benarkah Joko Susilo Penipu?

Kesimpulan

Dari berbagai analisa tersebut, maka kita dapat membuat kesimpulan. Bisnis reseller adalah bisnis yang menjanjikan. Secara singkat, it can be done.

Pada faktanya, Joko Susilo memberikan banyak sekali jaminan yang tentu saja, susah untuk di-klaim apabila Anda menemui kegagalan. Segala kemudahan juga ditawarkan, padahal dunia bisnis internet tidaklah semudah itu.

Joko Susilo pada Formula Bisnis mengkondisikan Anda untuk tidak sempat memikirkan segala kemungkinan dengan segala hal tersebut. Padahal dalam bisnis, sama sekali tidak ada jaminan atas hasil yang bisa didapatkan.

Informasi lainnya

  1. Diskusi Kecil Joko Susilo dan Membernya
  2. Jadi Serigala Bukan Penipu
  3. Joko Susilo = Formula Bisnis B-U-K-A-N Penipu !!
  4. Penipuan Formula Bisnis diungkap

Disclaimer

Artikel ini dibuat sebagai review demi mengusahakan iklim yang kondusif pada dunia bisnis online Indonesia dengan berusaha memberikan pencerahan dan menempatkan permasalahan pada inti sebenarnya dan pada logika yang seharusnya digunakan. Dengan demikian, artikel ini diharapkan mampu menjadi perimbangan opini dan moral bagi siapapun yang berniat untuk membeli atau menjual kembali produk Formula Bisnis ataupun produk lain yang serupa.

Category:
��

Comments

1 Response to "Benarkah Joko Susilo Penipu?"

  1. Unknown On 14 April 2013 pukul 01.43

    ulasan diatas kami rasa cukup adil,namun kita akui sj bahwa "Jokosusilo ST" adalah sosok orang yang pandai/cerdas.sehingga dia bisa ambil peluang dimana semua orang ingin hidup lebih sejahtra,berbareng dengan lajunya dunia "MAYA".dan dia Star lebih awal disaat kita belum ngerti apa itu INTERNET.coba kita tengok YAMISA pada th 1997nan harta revolosi/SOEKARNO, Berapa milyar uang yang tlah didapat dari orang2/tokoh masarakat diseluruh Indonesia.bearti dia lebih cerdas dari kita2 di negri ini.( sentot rahardjo) subah